...

Lun Yu Table of content – The Analects of Confucius

The Master discusses with his disciples and unveil his preoccupations with society. Tr. Legge (en), Lau (en) and Couvreur (fr).

Section 1Section 2Section 3Section 4Section 5Section 6Section 7Section 8Section 9Section 10Section 11Section 12Section 13Section 14Section 15Section 16Section 17Section 18Section 19Section 20
(Click on sections above
and chapters will appear here)

Random samples

VII. 22. The Master said, "When I walk along with two others, they may serve me as my teachers. I will select their good qualities and follow them, their bad qualities and avoid them." [...]

X. 15. When he was sending complimentary inquiries to any one in another state, he bowed twice as he escorted the messenger away. [...]

XII. 21. Fan Ch'ih rambling with the Master under the trees about the rain altars, said, "I venture to ask how to exalt virtue, to correct cherished evil, and to discover delusions." [...]

XIX. 22. Kung-sun Ch'âo of Wei asked Tsze-kung, saying. "From whom did Chung-nî get his learning?" [...]

Confucius

Confucius engraving« While there may be some truth to the claim that in the West, every person is born either a Platonist or an Aristotelian, it is A.N. Whitehead's apothegm, 'All of Western philosophy is a series of footnotes to Plato', that, mutatis mutandis, resonates best with the Chinese context. For indeed, all of Chinese thinking is a series of commentaries on Confucius. » is what is written in the Routledge article about Confucius and Confucianism. The "first chinese teatcher" (Feng Yulan) has fascinated Voltaire and decieved Hegel. One can see him as a Chinese Christ, or as a materialist, or as a moral idealist, or as a king without kingdom. Sure, he was concerned with social troubles of his times and wanted the Rites to order and pacify human beings, and replace the "Jungle's law", so he was also a great politician, who strongly influenced the bigger part of the last living ancient civilisation. At the end of his life, considering he had no sucess in the realisation of his ideas, he worried about prosperity. But now, two thousand years and a half after, his personality and moral influence is always alive in China and all over the world.

In the Lun yu, we can read shorts analects were the Sage lives and discuss with his disciples. This is maybe the first human scripture giving someone's detailed and realistic portrait.

Confucius engraving Short biography : « The name Confucius is the latinized form of the Chinese characters, K´ung Foo-tsze, meaning, “The master, K´ung.” The bearer of this name was born of an ancient and distinguished family in the district of Tsow, in the present province of Shen-tung, China, B. C. 551. His father was a soldier of reputation and governor of Tsow, but not a man of wealth. Confucius married at nineteen, and in his early manhood held a minor office; but within a few years he became a public teacher, and soon attracted numerous disciples. Rising in reputation, he was invited to the court of Chow, where he investigated the traditional ceremonies and maxims of the ruling dynasty; and in the following year visited another state where he studied the ancient music. When he was nearly fifty, in the year 500 B. C., he again took office, becoming in turn chief magistrate of the town of Chung-too, Assistant-Superintendent of Works to the Ruler of Loo, and finally Minister of Crime. In spite of almost miraculous efficiency, he lost the support of his ruler in 496 B. C.; and until his death in 478 B. C., he wandered from state to state, sometimes well-treated, sometimes enduring severe hardships, always saddened by the refusal of the turbulent potentates to be guided by his beneficent counsels. No sooner was he dead, however, than his wisdom was recognized by peasant and emperor alike; admiration rose to veneration, veneration to worship. Sacrifices were offered to him, temples built in his honor, and a cult established which has lasted almost two thousand years.

Confucius did not regard himself as an innovator, but as the conservator of ancient truth and ceremonial propriety. He dealt with neither theology nor metaphysics, but with moral and political conduct.

The Lun Yu, Analects or Sayings of Confucius, were probably compiled, says Legge, “by the disciples of the disciples of the sage, making free use of the written memorials concerning him which they had received, and the oral statements which they had heard, from their several masters. And we shall not be far wrong, if we determine its date as about the beginning of the third, or the end of the fourth century before Christ.” » Cf. this page.

Confer

Sources
  • Original text in traditional Chinese was found on this page.
  • English translation : Legge, James. The Chinese Classics, vol. 1, 1861. Found here.
  • Traduction française : R. P. Séraphin Couvreur (1835-1919), with Zhu Xi's commentaries (1130-1200, Song dyn.).
  • Another English translation : Lau, D. C. Confucius: The Analects. Harmondsworth, Penguin Books, 1979. Found here.
Indexes:
  • Lunyu yinde (A Concordance to the Analects of Confucius) 論語引得. Harvard-Yenching Institute Sinological Index Series, Supplement 16.
  • ICS Ancient Chinese Texts Concordance Series, 33.
Other translations / Autres traductions :
  • Waley, Arthur. The Analects of Confucius. London: Allen and Unwin, 1938.
  • Les Entretiens de Confucius. Traduit du chinois, présenté et annoté par Pierre Ryckmans, Gallimard « Connaissance de l'Orient », 1987.
Seseorang sakit psihis ‘Satu jalan berbuat (jalan/ cara yang dipakai orang) untuk sekelompok orang seolah-olah dirinya menteri, Pepatah setelah mendengar penyakitnya ‘Perlu waktu lama untuk menjadi seperti semula, Disebabkan semangat kemampuannya tidak memadai pula, Bukan pejabat negara akan tetapi berlaku seolah-olah pejabat negara, Menurut saya ‘Barang siapa mengambil manfaat yang tidak wajar, Surga juga mengambil manfaat yang tidak wajar selamanya, Selain itu diberi keputusan dirinya mati oleh tangan pejabat Negara pula, Tidaklah tenang mati sehubungan dengan dua atau tiga huruf ditangannya pula. Selain itu pahala yang terealisasi tidak menghendaki kebesaran alam baka, Pemberian kematian biasanya berhubungan dengan perjalanan /proses hukum alam semesta’.
Sugiar Yao – Lunyu 221 – 2009/12/01
Pepatah suatu yang luar biasa ‘Saya mendengar begitu banyak orang berpengetahuan merasa dirinya tidak perlu dan tidak harus memiliki tujuan hidup, Biasanya akan kehilangan orang dekat.
Sugiar Yao – Lunyu 501 – 2009/12/01
Lunyu 9:6 Menjelaskan yang besar nilai/ pengaruhnya memberikan kontribusi pada kehidupan setiap orang.
Setiap orang disini termasuk orang-orang berpengetahuan yang dapat menciptakan hal-hal baru dan lain-lain dll. Selama ini mendapatkan bimbingan sehingga dirinya dapat menyelesaikan berbagai permasalahan dengan tepat. Selanjutnya Nabi secara diplomatis mengatakan, yang besar nilainya/ pengaruhnya mengerti saya, berarti roh pembimbing Nabi selalu memberikan bimbingan pada dirinya. Nabi tidak menghendaki dirinya dinilai angkuh, merasa dirinya utusan tuhan, karena itu menyatakan boleh dikata banyak mendapatkan bimbingan dan boleh dikata belum cukup.

Pertanyaan yang besar nilainya/pengaruhnya memberikan kontribusi pepatahnya ‘Orang berpengetahuan mendapat bimbingan karena partisipasinya, Membawa begitu banyak kemungkinan pula.
Pepatah suatu kontribusi ‘Surga yang mapan dapat diperoleh melalui persiapan roh pembimbing, Lagi-lagi banyak kemungkinan pula. Seseorang mendengar seperti ini menyatakan ‘
Yang besar nilainya/ pengaruhnya mengerti saya, Menurut saya masih kurang pula, sikap merendahkan diri, Sejak dahulu banyak potensi memahami maksud urusan.
Biasanya Nabi banyak sudah melekat, Tidak banyak pula'.
Sugiar Yao – Lunyu 215 – 2009/12/01
Lunyu 15:39 mengingatkan para pemimpin negara jangan sekali-kali memberikan surat resmi tanda seseorang adalah penganut suatu agama mapun izasah yang menyatakan seseorang telah memahami ilmu agama yang dianutnya.:

Suatu pepatah “Percaya ajaran agama tidak harus ada surat resmi”.
Sugiar Yao – Lunyu 430 – 2009/12/01
Lunyu 15:11 Merupakan penjelasan, bahwa untuk memulai suatu usaha sebaiknya dimulai pada waktu remang-remang.
Kenyataan yang kita lihat memang demikian. Jika memulai usaha yang sudah terang benderang persaingannya sangat ketat dan pengusaha baru akan sulit bersaing dengan pengusaha lama yang sudah eksis lebih dahulu.
Begitu pula pada saat merayakan musim semi, perlu dirayakan dengan tari-tarian dan suara merdu, karena merayakan musim semi dengan teriakan2 yang tidak seronok hanya menunjukan dirinya tidak jauh dari bencana.
Dengan kata lain, dihari raya saja tidak dapat menahan diri untuk berucapan yang baik, bagaimana mungkin keseharian dirinya dapat menjaga ucapannya.sebagai berikut:

Pertanyaan mimik wajah yang dalam “Demi Negara bagian”.
Suatu pepatah ‘Memahami musim semi adalah waktunya, Lebih bermanfaat pada saat masih remang-remang mulai berjuang. Menciptakan pakaian bagaikan pangeran.
Kebahagiaan selanjutnya adalah mengharmoniskan dengan menari (dance), Melepas ketegangan (perasaan serius) dengan berteriak, Jauh dari orang berbakat,
Ketegangan dengan teriakan tidak seronok (kata-kata kotor), Merupakan bakat (talenta) orang-orang yang sering menghadapi malapetaka’.
Sugiar Yao – Lunyu 402 – 2009/12/01
Lunyu 9:11 Menceritakan ada orang-orang yang terlahir dengan kemampuan melihat roh-roh halus. Orang ini menyadari dirinya tidak boleh memanfaatkan roh-roh halus ini untuk kepentingan dirinya, sebagai berikut:

Sengan mimik wajah yang dalam mengeluh benar-benar meratapi berkata ‘Lihatlah setara memenuhi sampai diatas, Menerobos masuk berada diruangan sepertinya tidak mau pergi, Melihatnya setara dari depan, Tiba-tiba entah bagaimana menjadi ada dibelakang, Orang berpengetahuan hanya menganut paham yang memiliki kebaikan dan menarik perhatian manusia, Perseteruan dengan saya hanya catatan, Kontrak dengan saya hanya etika, Keinginan Gencatan / saling berdamai tidaklah mungkin, Yang telah ada punah dengan kemampuan saya, Apabila ada tempat untuk berdiri, Terkenal jadinya, Apabila memiliki bakat/ berkehendak mengamati seperti ini, Bukannya semangat/ proses yang mengakhirinya.
Sugiar Yao – Lunyu 220 – 2009/12/01
Pertanyaan umum membuat keputusan ‘Pembuat aturan menjadikan ada menteri, Menteri adalah urusan pembuat aturan, Seperti ini pembawaannya’ .
Konghucu menghadapinya dengan pepatah ‘Pembuat aturan menjadikan ada menteri adalah peraturan, Menteri adalah urusan pembuat aturan karena kesungguhan hati’.
Sugiar Yao – Lunyu 59 – 2009/12/01
Perkembangan masyarakat :
Suatu pepatah ‘Urusan pembuatan aturan adalah etika/ peraturan yang kadaluwarsa, manusia umumnya mengharapkan pertolongan/ bantuan pula’.
Sugiar Yao – Lunyu 58 – 2009/12/01
Perkembangan masyarakat :
Suatu kontribusi bernafsu pergi memberitahu penggantian tahun lunar dengan korban kambing.
Suatu pepatah ‘Berkah pula, kalian menyukai kambing, saya menyukai etika’.
Sugiar Yao – Lunyu 57 – 2009/12/01
Keakhlian :
Suatu pepatah ‘Memanah bukan sekedar memiliki suatu bidang, demi kekuasaan tidak sesuai jurusan/ bidangnya, sejak dulu seperti ini hukum keseimbangan alamnya’.
Sugiar Yao – Lunyu 56 – 2009/12/01
Agama dan kenyataan :
Seseorang memasuki kelenteng besar, bertanya segala persoalan.
Pepatah kemungkinan ‘Sesungguhnya menceritakan orang-orang Zou yang telah modern sepertinya telah biasa mengerti etika, masuk ke kelenteng besar, bertanya setiap persoalan’.
Seseorang mendengar pepatahnya seperti ini ‘Adalah aturan/ etika pula’.
Sugiar Yao – Lunyu 55 – 2009/12/01
Suatu pepatah ‘Menciptakan kemapanan sehubungan dengan itu dibutuhkan 2 generasi, menakjubkan, menakjubkan kebiasaannya membaca buku literature telah melekat, menurut saya ikut serta menciptakan‘.
Sugiar Yao – Lunyu 54 – 2009/12/01
Pepatah pertanyaan pembelian oleh cucu penguasa ‘bersama-sama merasa nyaman sehubungan persembahan misteri, merasa tenang dan nyaman setelah memberikan persembahan misteri yang berhubungan dengan dapur/ rejeki‘.
Suatu pepatah ‘Tidaklah tepat, dapat menangkap dosa-dosa sehubungan kebahagiaan/ sorga. Menurut saya selalu berdoa untuk memohon bimbingan pula‘.
Sugiar Yao – Lunyu 53 – 2009/12/01
Beramal hanya kepada yang nampak, beramal kepada dewa kalau dewa itu nampak.
Suatu pepatah ‘Menurut saya tidak berpartisipasi dalam hal beramal, sesungguhnya tidak beramal’.
Sugiar Yao – Lunyu 52 – 2009/12/01
Kemungkinan bertanya bertani sesuai pengarahan.
Suatu pepatah ‘Bagi yang belum mengerti, mengerti pengarahan akan bermanfaat menjadikannya kebiasaan seperti ini di dunia pula, sebaiknya merealisasikan hal seperti ini sebanyak-banyaknya dan selamanya. sebaiknya menunjuk yang menangani’.
Sugiar Yao – Lunyu 51 – 2009/12/01
Suatu pepatah '“Bertani”, menggairi sendiri yang telah ada dilanjutkan seperti pengarahan sebelumnya, saya tidak tertarik perlu ada pengawasan untuk ini selamanya'.
Sugiar Yao – Lunyu 50 – 2009/12/01
Suatu pepatah ‘aturan /etika yang telah bersemi, boleh saya ucapkan seperti ini, untuk cadangan belum mencukupi perjalanannya pula.
Aturan/ etika yang masih remang-remang, boleh saya ucapkan seperti ini, pada masa percontohan, untuk song tidak mencukupi pula.
Buku pedoman yang tersedia masih tidak mencukupi pada waktu dahulu pula, prinsipnya menurut saya percontohan memungkinkan seperti ini selamanya’.
Sugiar Yao – Lunyu 49 – 2009/12/01
Perdagangan :
Pepatah pertanyaan suatu yang bersemi ‘Tertawa penuh arti meniru senyuman berlesung pipi, mata mengharapkan keindahan senyuman berlesung pipi, bersikap datar menjadikan menggantikan berlesung pipi, pembawaannya begitu pula‘.
Suatu pepatah ‘Melukiskan permasalahan/ urusan kemudian bersikap datar. biasanya aturan/ etika urusan nanti‘.
Suatu pepatah ‘Mulai melayani seperti ini pada dunia perdagangan pula, Mulailah dengan secara bersama-sama mengucapkan puisi selamanya‘.
Sugiar Yao – Lunyu 48 – 2009/12/01
Suatu pepatah ‘Nabi tidak memberi tempat untuk pertengkaran. Pada saat ada yang memancing pertengkaran, Nabi biasanya akan berusaha menghindari/ mengabaikan pula, akan berjabat tangan untuk minta izin meninggalkannya sebagai menjaga citra dirinya, selanjutnya akan minum. Walaupun diajak bertengkar tetap saja seorang Nabi‘.
Sugiar Yao – Lunyu 47 – 2009/12/01
Perjalanan musiman pemula sehubungan mendapatkan aman sentosa di gunung.
Pepatah suatu cerita setelah beberapa saat ada ‘Buddha wanita mampu memberikan keselamatan’.
Pepatah menghadapinya ‘Tidak mugkin’.
Suatu pepatah ‘Tangisan dan kicau burung, ceritanya telah tersedia aman sentosa di gunung, biasanya seperti hutan belantara diabaikan’.
Sugiar Yao – Lunyu 46 – 2009/12/01
Chinese landscape on plate (56)

The Analects of Confucius – Lun Yu – Chinese off/onFrançais/English
Alias the Lunyu, the Lun Yü, the Analects, les Entretiens du maître avec ses disciples.

The Book of Odes, The Analects, Great Learning, Doctrine of the Mean, Three-characters book, The Book of Changes, The Way and its Power, 300 Tang Poems, The Art of War, Thirty-Six Strategies
Welcome, help, notes, introduction, table.
IndexContactTop

Wengu, Chinese Classics multilingual text base